Radio menyediakan dunia imajinasi tanpa batas dan membebaskan pendengar mengimajinasikan dunia visual dalam kepalanya.
Di antara sekian banyak jenis program acara radio, sandiwara radio merupakan media yang memungkinkan pendengar membebaskan imajinasinya.
Sandiwara radio atau drama radio menurut situs ensiklopedia, Wikipedia, adalah sebuah bentuk penyampaian cerita yang berbasis audio dan disiarkan di radio. Tanpa kehadiran komponen visual, sandiwara radio sangat tergantung pada kekuatan dialog, musik dan efek suara.
Dalam menulis naskah sandiwara radio, kita diharapkan untuk memperhatikan beberapa hal :
1. Cerita /plot.
Ada banyak cerita di sekeliling kita. Yang harus kita lakukan adalah menentukan mana yang akan kita jadikan sebagai tema utama. Jika kita telah menemukan tema cerita, segera tentukan plot atau alur cerita.
2. Karakter.
Karakter adalah tokoh yang akan memainkan peran dalam sandiwara radio kita, baik yang bersifat baik (protagonis) maupun jahat (antagonis). Karakter yang kita ciptakan sebaiknya cukup realistis dan sesuai dengan cerita.
3. Musik dan Efek suara.
Berbagai variasi efek suara dapat digunakan untuk menarik perhatian pendengar dan merekatkan imajinasinya sehingga menjadi satu gambaran yang utuh. Meski demikian, efek suara yang terdengar aneh/tidak lazim, bisa jadi malah membingungkan pendengar. Oleh karena itu, sebaiknya kita menggunakan efek suara yang familiar di telinga pendengar kita.
4. Dialog.
Dialog dalam naskah diharapkan cukup jelas menceritakan keadaan.
Setiap calon penulis drama radio harus paham karakteristik radio.
Bagaimana membuat naskah drama yang menarik ?
1. Sampaikan karakter sejelas mungkin dan sesering mungkin.
Agar pendengar selalu tahu siapa yang berbicara. Karakter ini bisa disampaikan oleh dirinya sendiri atau oleh karakter lain. Bisa pula oleh narator. Sebaiknya, setiap karakter khususnya karakter utama, disampaikan secara berkala, terutama di awal setiap scene. Karakter ini juga bisa ditunjukkan oleh suara yang khas/berbeda.
2. Buat naskah yang menarik pada awal setiap scene atau episode.
Sebenarnya, daya tarik ini bukan hanya naskah tapi juga sound effect atau musik. Tapi, naskah menjadi yang utama, karena berisi pesan yang jelas.
3.Jangan terlalu banyak pesan inti yang disampaikan dalam setiap episode/scene.
Buat inti cerita yang simpel dan mudah dicerna.
4. Ulangi beberapa pesan yang penting.
Caranya bermacam-macam. Bisa berupa pertanyaan dari lawan bicara, pengulangan oleh lawan bicara atau pengulangan dari pembicara.
5. Jelaskan setting drama dengan jelas dalam setiap scene.
Bisa disampaikan oleh narator, oleh para karakter atau menggunakan sound effect. Sampaikan di awal episode tentang cerita pada episode sebelumnya secara singkat
sumber: pojokspy.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar